UN Global Compact dan Accenture menemukan hal yang menarik dalam riset mereka terhadap 766 CEO di seluruh dunia pada 2010;1. Sembilan puluh tiga persen (93%) CEO mengatakan bahwa isu keberlanjutan (sustainability) penting bagi kesuksesan masa depan perusahaan mereka.
2. Delapan puluh tiga persen (80%) CEO mengatalan bahwa krisis ekonomi menjadikan keberlanjutan sebagai isu penting dalam kaitannya dengan efisiensi biaya dan kenaikan penerimaan. Lebih lanjut lagi, banyak perusahaan melihat keberlanjutan sebagai elemen yang penting dalam memacu pertumbuhan di pasar yang baru untuk mengantisipasi perbaikan ekonomi.
3. Delapan puluh satu persen (81%) CEO mengatakan bahwa keberlanjutan menjadi bagian penting operasi dan strategi perusahaan.
4. CEO mengungkapkan beberapa hambatan dalam mencapai tujuan keberlanjutan;
-- Kompleksitas dalam iplementasi strategi dalam berbagai fungsi bisnis (49%)
-- Memilih prioritas strategi (48%)
-- Tidak adanya apresiasi dari pasar keuangan (34%)
5. Dalam mengintegrasikan tujuan keberlanjutan di dalam perusahaan, diperlukan tindakan-tindakan dalam 5 area berikut:
-- Meningkatkan pemahaman konsumen agar terjadi pasar yang kuat untuk produk yang "berkelanjutan"
-- Pelatihan manajemen, karyawan, dan generasi pemimpin masa depan untuk mengantisipasi isu keberlanjutan
-- Komunikasi dengan investor untuk menciptakan pemahaman mereka mengenai dampak keberlanjutan
-- Mengukur kinerja "keberlanjutan" -- dan menjelaskan nilai bisnis di dalam masyarakat
-- Bekerjasama dengan pemerintah untuk membuat peraturan yang lebih jelas dan kondisi yang baik untuk mencapai tujuan keberlanjutan
6. "Brand", kepercayaan, dan reputasi merupakan motivator terbesar (72%) , disusul oleh potensi kenaikan penerimaan dan pengurangan biaya (44%), motivasi personal (42%), permintaan konsumen (39%) dan keterlibatan karyawan dan untuk mempertahankan karyawan (31%).
7. Delapan puluh tiga persen (83%) CEO mengatakan bahwa krisis ekonomi menaikkan peran isu keberlanjutan dan etika dalam membangun kepercayaan bisnis.
8. Delapan puluh persen (80%) mengatakan bahwa keberlanjutan merupakan isu kepemimpinan bagi manajemen.
9. Tujuh puluh tujuh persen (77%) CEO mengatakan bahwa mereka melihat bisnis secara jangka panjang dan melihat peran isu keberlanjutan karena adanya krisis.
10. Edukasi (72%) merupakan isu yang terpenting bagi kesuksesan bisnis mereka di masa depan, disusul oleh perubahan iklim (66%).
11. Sembilan puluh satu persen (91%) CEO mengatakan bahwa perusahaan mereka akan menggunakan teknologi baru untuk mengantisipasi isu keberlanjutan untuk 5 tahun ke depan, seperti sumber energi terbarukan dan menciptakan efisiensi energi yang lebih baik.
12. Tujuh puluh delapan persen (78%) CEO percaya bahwa perusahaan harus terlibat dan bekerjasama dengan beragam pemangku kepentingan dalam mengantisipasi isu keberlanjutan, seperti supplier, LSM, dan pemerintah.
Saya yakin bahwa temuan di atas memberikan gambaran yang jelas mengenai peran isu keberlanjutan dan model bisnis masa depan. Usaha untuk mengantisipasi isu keberlanjutan dapat meningkatkan kinerja bisnis bahkan pada saat krisis ekonomi. Implementasi CSR untuk mencapai keberlanjutan harus terintegrasi ke dalam strategi bisnis perusahaan. CSR harus dipandang sebagai "integrasi tindakan bisnis-sosial yang strategik" yang berkontribusi secara positif bagi perusahaan dan pemangku kepentingannya daripada sekedar aktifitas sosial.
Perusahaan saat ini dan di masa depan tidak hanya bersaing dalam hal efisiensi bisnis, pangsa pasar yang luas, dan kepuasan konsumen atas jasa dan produk, tetapi juga dalam hal mengintegrasikan isu sosial dengan aspek bisnis perusahaan untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan. Inovasi produk, biaya produksi yang murah, rencana pemasaran yang agresif, dan kampanye perusahaan yang baik tidaklah cukup untuk mempertahankan bisnis dan memimpin pasar. Perusahaan perlu menyesuaikan bisnisnya dengan tujuan keberlanjutan dan prinsip dan isu CSR.
Namun, saya mencatat bahwa temuan di atas menunjukkan isu keberlanjutan dan CSR masih akan terus berkembang dan menghadapi tantangan dalam beberapa dekade ke depan. Perusahaan perlu mendidik konsumen mengenai CSR dan pembangunan berkelanjutan dan bahwa mereka dapat berkontribusi dengan membeli produk dan jasa yang "berkelanjutan". Investor dan pasar keuangan harus memahami dan mengapresiasi investasi yang bertanggungjawab sosial yang mempertimbangkan tidak hanya biaya dan keuntungan ekonomi, tetapi juga biaya dan keuntungan sosial. Pengembangan ilmu dan keahlian harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan isu-isu keberlanjutan, dengan demikian, perusahaan-perusahaan dapat menemukan cara untuk mencapai tujuan-tujuan keberlanjutan. Juga, pemerintah, LSM, dan masyarakat luas terutama di negara-negara berkembang, yang mengharapkan pebisnis untuk memberikan kontribusi sosial melalui "CSR programs", harus merubah persepsi mereka menuju prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Semua tindakan ini dapat dilakukan jika kita memahami dan menghargai prinsip etika CSR dan pembangunan berkelanjutan yang paling mendasar; lakukan secara benar dan hindari kehancuran generasi masa depan.
English version
UN Global Compact and Accenture found interesting insights from their study of 766 CEOs around the world in 2010;1. Ninety-three percent (93%) of CEOs said that sustainability will be critical to the future success of their companies.
2. Eighty percent (80%) of the CEOs said the economic crisis raised the importance of sustainability as a source of cost efficiencies and revenue growth. Additionally, many companies view sustainability as a critical element in driving growth in new markets as they look toward economic recovery.
3. Eighty one percent (81%) of the CEO respondents said that sustainability issues became part of their company's strategy and operations.
4. The CEOs cited several barriers to achieving their sustainability goals, including:
-- The complexity of implementing strategy across business functions (cited by 49 percent)
-- Competing strategic priorities (48 percent)
-- Lack of recognition from the financial markets (34 percent)
5. In integrating sustainability goals in the companies, the actions were required in five key areas:
-- Shaping consumer tastes in order to build a stronger market for sustainable products.
-- Training management, employees and the next generation of leaders to deal with sustainability issues.
-- Communicating with investors to create a better understanding of the impact of sustainability.
-- Measuring performance on sustainability -- and explaining the value of business in society.
-- Working with governments to shape clearer regulation and create a level playing field.
6. Brand, trust and reputation were identified by 72 percent of the respondents as one of their biggest motivators, followed in descending order by: the potential for revenue growth and cost reduction (cited by 44 percent), personal motivation (42 percent), consumer and customer demand (39 percent) and employee engagement and retention (31 percent).
7. Eighty three percent (83 percent) of the CEOs said the economic crisis elevated the role of sustainability and ethics in building trust in business.
8. Eighty percent (80%) said sustainability as a leadership issue for top management.
9. Seventy seven percent (77%) of the CEOs said the crises led them to take a longer-term view of business and the role of sustainability.
10. Education was identified by seventy two percent (72%) of the respondents as the most important development issue for the future success of their business, followed by climate change at sixty six percent (66%).
11. Ninety one percent (91%) of CEOs said their companies would employ new technologies to address sustainability issues over the next five years, such as developing renewable energy and creating greater energy efficiency.
12. Seventy eight percent (78%) of the CEOs believed that companies should engage in collaboration with a variety of stakeholders to address sustainability issues. Examples of potential partnerships include suppliers, NGOs and governments.
I believe the findings above give us a clear perspective on the role of sustainability and future business model. Sustainability efforts can boost business performance even in a downturn economy. Implementation of CSR to pursue sustainability should be integrated in the business strategy of corporations. CSR should be perceived as "integrated strategic business-social actions" that contribute positively to both company and stakeholders rather than just a set of social activities.
Corporations now and in the future will not only compete in business process efficiency, large market share or outstanding satisfactory products and services, but also in integrating social issues with business aspects of corporations that meets the stakeholders' expectations. Product innovation, low production costs, aggressive marketing plan, and good corporate campaign will not adequate to sustain the business and lead the market. Corporations need to re-align the whole business with sustainability goals and CSR principles and issues.
However, I also note from the findings that the sustainability and CSR will still be developing and facing challenges for the next decades. Corporations need to educate consumers about CSR and sustainable development and how they can contribute through purchasing of "sustainable-sound products and services". Investors and financial market should understand and appreciate socially responsible investments that consider not only monetary costs and economic returns but also social cost and social gains. Development of knowledge and skills in any discipline should be dedicated to sustainable development, thus, corporations can find ways to meet sustainability goals. Also, the government, NGOs, and society especially in developing countries, who expect the businesses to give social contributions through "CSR programs", should shift their perception towards sustainable development principles.
All these actions can be performed if we understand and appreciate the very basic ethical foundation of CSR and sustainable development; doing it right and avoid obliteration of future generations.
(SP)
Reference;
http://www.pressreleasenetwork.com/newsroom/news_view.phtml?news_id=3249