Search This Blog

Powered By Blogger

Thursday, June 10, 2010

Memahami Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Understanding Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tidak memiliki definisi yang universal. Akan tetapi, beragam definisi CSR tersebut dirumuskan berdasarkan paradigma dan tujuan yang sama. Saya melihat paling tidak ada tiga paradigma CSR yang utama. Pertama, CSR memandang suatu perusahaan sebagai sebuah entitas terbuka yang keberlangsungannya tergantung pada situasi sekitarnya. Kedua, paradigma pertama memotivasi sebuah perusahaan untuk memenuhi harapan dan membangun pihak-pihak yang terkait dengan keberlanjutan perusahaan dengan mengutamakan etika.Ketiga, berkaitan dengan keterbatasan sumber daya dan beragam faktor internal dan eksternal, sebuah perusahaan harus membuat strategi untuk perilaku tersebut agar sesuai dengan operasi-operasi usahanya. Pada akhirnya, CSR bertujuan pada keberlangsungan perusahaan dan keberlangsungan lingkungan sekitarnya; pemangku kepentingan utama, masyarakat luas, dan lingkungan hidup - dalam kata lain "pembangunan berkelanjutan".

Ketika ilmu, isu, dan praktek CSR sudah berkembang, orang menemukan bahwa sebuah perusahaan bisa meningkatkan kinerja, memiliki reputasi yang baik, dan menjaga hubungan dengan masyarakat dan pemerintah dengan CSR. Ini adalah hasil dan dampak dari CSR, tetapi bukan tujuan-tujuan utama dari CSR. Sayangnya, banyak perusahaan di Indonesia melihat hal ini sebagai tujuan utama, dan akibatnya, banyak program CSR tidak terintegrasi dengan operasi bisnisnya dan seringkali tidak mengindahkan dasar etika dari CSR. Terlebih lagi, adanya konflik sosial antara perusahaan dan masyarakat mendorong perusahaan-perusahaan untuk menggunakan CSR untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Kita bisa menemukan perusahaan-perusahaan yang menyatakan dukungan mereka pada acara musik, sumbangan untuk masyarakat, gerakan penghijauan, atau pendanaan beasiswa sebagai CSR mereka. Saya tidak mengatakan bahwa program-program ini tidak berdampak positif bagi masyarakat, tetapi saya meragukan keberlanjutan program-program ini dan mempertanyakan cara perusahaan mengintegrasikan program-program tersebut ke dalam operasi usahanya. Pada kenyataannya, kebanyakan program tersebut menciptakan ketergantungan kepada perusahaan daripada memperkuat keberlangsungan para pemangku kepentingan.

Berikut ini beberapa definisi CSR (terjemahan, teks belum tentu sama persis dengan aslinya);


European Commission (2002, p.11);
"sebuah konsep ketika perusahaan mengintegrasikan hal sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan secara sukarela".

The World Business Council for sustainable Development (Watts & Holme, 1993, p.3);
"komitmen yang terus menerus dari pebisnis untuk bersikap etis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi sambil membangun kualitas hidup pekerja dan keluarga mereka, juga terhadap komunitas dan masyarakat luas".

Kotler dan Lee (2005, p.3) dalam buku The Corporate Social Responsibility;
"Komitmen untuk membangun kehidupan masyarakat melalui praktek bisnis yang baik dan memberikan sumber daya perusahaan"

Franc, Nezhyba, dan Heydenreich (2006, p.7);
"sebuah konsep ketika perusahaan diharapkan untuk memiliki sikap bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan bisnis dan dalam menciptakan strategy yang memperhatikan karyawan, pemasok, pelanggan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya"

Sukada et al. (2007);
"Usaha yang menyeluruh dari manajemen, yang dilakukan oleh entitas bisnis, yang bertujuan pada pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara pilar-pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan, dan mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif"

Final Draft International ISO 26000 (2010, p.3-4)
"Tanggung Jawab Sosial adalah tanggung jawab organisasi terhadap dampak dari setiap keputusan dan aktifitas terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang etis dan transparan yang:
- berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, termasuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
- memperhatikan harapan para pemangku kepentingan
- mematuhi hukum yang berlaku dan konsisten/sesuai dengan norma perilaku internasional, dan
- terintegrasi secara menyeluruh dalam organisasi dan dijalankan dalam menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan.

(SP)


English version;

It is well knowm that CSR does not have universal definition. However, the various definitions of CSR are established on similar paradigms and it appoint the same end. I see at least there are three major paradigms of CSR. First, CSR perceives a company as an open entity whose life depends on the surrounding situation. Second, the first paradigm motivates a company to fulfill the expectations of stakeholders and develop those who are related with the sustainability of the company with ethical basis. Third, due to the limitation of resources and other internal and external aspects, a company should strategize the behavior in the business operations of the company. At the end, the very purpose of CSR is the sustainability of the company and the sustainability of surroundings; the main stakeholders, society at large, and natural environment - in other words "sustainable development"

As the CSR disciplines, issues, and practices developed, people has found that a company can improve its performance, build good reputation, and develop good relationship with community and the government through CSR. These are the outcomes and impacts of CSR, but not the main purposes of CSR. Unfortunately, many companies in Indonesia see these as the main objectives, hence, many CSR programs are not integrated with business operations and many times unaware of the ethical aspects. In addition, the existence of social conflict between the business sector and community motivates the companies to solve the problems through CSR.

We can find that many companies in Indonesia state their support on music concert, donations to community, movement on reforestation, or funding for scholarships as their CSR programs. I do not say that these programs do not have positive impacts for society, but I doubts the sustainability of these programs and questions the way of the companies integrating such programs into their business operations. In fact, many of these programs create dependency to corporations rather than empower the sustainability of the stakeholders.

Some definitions of CSR (texts may not exactly the same, but the content is match)

European Commission (2002, p.11);
"a concept whereby companies integrate social and environmental concerns in their daily business operations and in their interaction with their stakeholders on voluntary basis"

The World Business Council for sustainable Development (Watts & Holme, 1993, p.3);
"the continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as the local community and society at large"

Kotler dan Lee (2005, p.3) dalam buku The Corporate Social Responsibility;
"a commitment to improve community well-being through discretionary business practices and contributions of corporate resources"


Franc, Nezhyba, dan Heydenreich (2006, p.7);
"a concept within the scope of which corporations are expected to behave responsibly during everyday business decisions and during the creation of its strategy concerning employees, suppliers, clients, shareholders, and other stakeholders.

Sukada et al. (2007);
"comprehensive efforts of management, that are conducted by a business entity, aiming at sustainable development based on the balance between economic, social, and environment pillars, and the reduction of negative and optimization of positive impacts"

Final Draft International ISO 26000 (2010, p.3-4)
"Social responsibility is responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and environment, through transparent and ethical behavior, that;
- contributes to sustainable development, including health and the welfare of society
- takes into account the expectations of stakeholders
- is in compliance with applicable law and consistent with international norms of behavior, and
- is integrated throughout the organization and practiced in its relationship"